Selasa, 24 Maret 2015

Menatap Layar Komputer Terlalu Lama Sebabkan Masalah Penglihatan


menatap layar komputerMenurut sebuah laporan terbaru dari Vision Council (Asosiasi perdagangan nirlaba), rata-rata seseorang di jaman sekarang ini menghabiskan waktu sekitar 9 jam di depan layar, baik itu layar ponsel, komputer, tablet, ataupun televisi.
Hal tersebut mungkin terlihat sepele, namun kebiasaan itu dapat menyebabkan ketegangan pada mata, dan ini bisa menimbulkan permasalahan pada penglihatan.

Dampak Negatif Menatap Layar Komputer Terlalu Lama

Para peneliti mensurvei pada lebih dari 7000 orang dan menemukan bahwa waktu yang dihabiskan di depan layar televisi atau gadget terus meningkat, baik pada anak-anak ataupun orang dewasa. Selama kurun waktu satu tahun, jumlah orang yang mengaku menghabiskan waktu di depan layar hingga 10 jam terus meningkat sebesar 4 persen.
“Sekitar 70 persen orang dewasa di Amerika Serikat telah mengalami ketegangan mata seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat elektronik. Orang dewasa berusia 18 hingga 34 tahun mengalami ketegangan mata pada level yang lebih tinggi (45 persen) dibandingkan mereka yang lebih tua,” ujar para peneliti.
Seorang profesor bernama Douglas Lazzaro mengatakan bahwa menatap layar secara terus-menerus bisa menyebabkan sejumlah masalah, khususnya pada mata. Semakin lama seseorang melihat layar komputer atau gadget lainnya, ketegangan mata juga akan meningkat, dan hal ini bisa menyebabkan sakit kepala.
“Ketika kita sedang melihat layar televisi, komputer, atau tablet, kita juga akan memiliki kecenderungan jarang berkedip. Dan apabila kita kurang berkedip, mata kita akan mengering,” ungkap Dr. Douglas.
Asisten profesor Jacqueline Busingye, MD, juga mengatakan bahwa kekeringan yang terjadi pada mata tersebut bisa menyebabkan mata terasa gatal dan juga terasa seperti terbakar. Menatap layar terlalu lama juga bisa menyebabkan permasalahan pada penglihatan untuk jangka panjang.
“Beberapa orang ada yang meyakini bahwa menatap layar elektronik seperti televisi dapat mempengaruhi penglihatan dan menyebabkan mata menjadi rabun jauh. Hal ini memang terdengar kontroversial, namun beberapa bukti telah menunjukkan hal tersebut bisa saja terjadi,” ungkap Dr. Jacqueline.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar